Manusia hanya bisa Berencana

Diposting oleh Unknown , 00.26.00

Gagal ke Rinjani, Gagal ke Semeru


Yo wasap semua, lama banget anjir gak nulis blog. Tahun ini blog isinya kosonggg, kaya isi hati gue. dah, Gausah dibahas.

Jadi isi cerita ini persis seperti judulnya, cerita tentang kegagalan (double) gue naik Gunung Rinjani dan Gunung Semeru. Hmmm sakit, mungkin dua gunung diatas menjadi primadona buat para pendaki gunung, Rinjani dijuluki sebagai ibu dari gunung memiliki pesona alam yang luar biasa indah, bahkan sekarang sudah jadi situs Geopark kelas dunia yang diakui UNESCO (pengetahuan aja). Semeru pun begitu, bisa dikatakan Gunung dengan pesona terindah se jawa.
Sayangggg sekali, di tahun 2018 ini gue belum dikasih kesempatan untuk menyambangi mereka. Padahal rencana ini udh disusun 6 bulanan dengan 3 rekan ku dari Kuningan. Kenapa kok gagal? Gini ceritanya…

Tepat tgl 29 Juli 2018, saudara kita di Lombok dilanda musibah gempa dengan kekuatan 7,0 Mw (wikipedia). Gempa ini disebabkan akibat pergerakan Sesar Naik di busur belakang pula Lombok (dikenal Sesar naik Flores). Dengan kekuatan yang besar, banyak fasilitas umum yang rusak, seperti jalan, dermaga, dan tentunya banyak korban berjatuhan. Jujur aku pun sedih waktu itu, karna melihat di berita banyak sekali korban yang meninggal. Bahkan, bereda video di instagram tentang para pendaki yang terjebak di Gunung Rinjani.

Dampaknya, hari itu juga pendakian Gunung Rinjani ditutup. Dan entah sampai kapan dibuka lagi (19 Nov 2018 udh dibuka ternyata), tentu denga ditutupnya Gn Rinjani menjadi kabar buruk bagi kita. Tiket kereta ke Surabaya sudah ditangan, untung kami belum beli tiket kapal ferry dari Surabaya ke Lombok.

Sontak saja rencana kami untuk mendaki Gunung Rinjani gagal total, tapi mau gimana lagi, ini kayaknya udh rencana Tuhan. Karan persiapan udh matang, mulai dari logistik, peralatab, dan fisik, akhirnya kami memutuskan untul ‘ganti’ Gunung. Nah, Semeru jadi pilihan karena letaknua yang tidak jauh dari Surabaya (dimana kereta kami berhenti) dan juga pesonanya gak kalah dari Rinjani. 
Fajar, Nababan
Skip, dininhari kami tiba di Surabaya, kita cari makan di sekitar Stasiun Gubeng, lalu membeli tiket KA lokal ke Malang. Sekitar jam 5 kereta mengantar kami ke malang, tapi buset penuh banget coy, sampe harus berdiri di deket wc. Harusnya sih kalo kereta udh penuh gausah dijual tiket lagi, inimah malah ada tiket dengan tanpa kursi, hadeeh persis kaya kereta jaman dulu.
di Stasiun Gubeng
Tiba di Malang kami langsung beranjak menuju kosan salah satu anggota tim ini (kebetulan dia kuliah di Malang). Malamnya kami sempatkan buat menikmati kuliner di Kota Batu, mulai dari Ketan yang ngantrinya panjang banget,  berkeliling di alun-alun, jajan jus jeruk asli batu, jajan sate cumi, dan banyak lagi.