Dinginnya Papandayan sampai Panasnya Santolo
Diposting oleh Unknown , 01.09.00
Hutan Mati |
Di liburan kuliah yang panjang ini,gue bareng kedua temen
gue mau melakukan perjalana ke Garut, disana kita bakalan ke beberapa objek
wisata yang kece abis. Pejalanan ini dimulai dari Kota Bandung, kami
menggunakan 2 biji kendaraan roda dua untuk mencapai lokasi pertama yaitu
Gunung Papandayan. Sebelum packing barang barang, kami berbelanja dulu amunisi
makanan untuk 3 hari kedepan di salah satu supermarket di Bandung. Total belanjaan +- 200.000 rupiah dengan menu
yang beragam, ini penting karna dalam perjalanan naik Gunung itu perlu asupan
gizi yang cukup untuk menjaga kondisi badan saat dalam perjalanan.
Kami sudah siap dengan barang barang yang terpacking rapih
di carrier, dengan bermodalkan GPS kami memilih rute ke Majalaya – Kamojang –
Garut. Waktu tempuh untuk sampai ke Pos Pendakian Gunung Papandayan sekitar 4
jam dari Bandung. Biaya registrasi untuk melakukan pendakiannya sebesar
55.000/orang, dan parkir motor sebesar 15.000/motor. Karna biaya registrasi
yang cukup mahal, dan diluar dari plan kita, maka uang di dompet kami saat itu
benar benar 0 rupiah yang membuat kami hanya mengandalkan makanan dari logistik
yang kita bawa, padahal di setiap pos di Papandayan terdapat warung yang sangat
menggoda iman kita untuk jajan disana.
I'm |
Pendakian dimulai sekitar jam 16.00 dengan kondisi cuaca
sangat berkabut guys, bahkan jarak pandang saat itu mungkin hanya sekitar 5m.
Alhasil dari awal pendakian ini kami belum bisa melihat pemandangan indah di
jalur pendakian Gunung Papandayan. Pos demi pos kami lewati, dengan diselingi
berselfie sana sini dan juga harus bisa menahan godaan untuk tidak jajan di
warung warung yang berderet rapi karna tidak adanya uang dalam dompet kami.
Hanya butuh waktu sekitar 2 jam kami akhirnya tiba di Pos
Pondok Seladah, di pos ini merupakan areal favorit pendaki untuk mendirikan
tenda dan bermalam.Ini karna disini ada tanah lapang yang luas untuk berkemah,
warung yang cukup banyak dan juga terdapat mushala dan wc untuk para pendaki. Juga,
karna Pondok Seladah merupakan Pos terakhir sebelum ke Hutan Mati dan ke Tegal
Alun yang memang dilarang untuk berkemah di kedua pos tersebut.
Camp Area |
Seperti biasa, sebelum mendirikan tenda kami membagi tugas
terlebih dahulu dengan pembagiannya Gue masak air dan makanan, fajar dan reva
mendirikan tenda dan merapikan barang ke dalam tenda. Tujuannya tidak lain
adalah agar saat tenda sudah siap, makanan dan minumpun sudah siap, ini akan
lebih efektif dan efisien karna tidak harus saling menunggu satu sama lain.
Akhirnya setelah tenda selasai dipasang dan makanan siap,
kami langsung menyantapnya dengan nikmat sambil melihat bintang bintang yang
terang dilangit. Tapi, ada godaaan yang sangat nyata, malam itu didepan tenda
kami berjajar para pendaki yang sedang jajan di warung sambil menghangatkan di
bara api. Apalah daya kami, uang sudah tidak tersiasa dalam dompet ini.
Malam itu, didalam tenda kami menghabiskan waktu dengan
saling bercurhat ria mulai dari masalah wanita, masalah mendapatkan wanita,
sampai cara move on dari wanita oke mantap.
Pagi sekitar jam 5, udara terasa sangat dingin sehingga
membuat kami berinisiatif untuk memasak air untuk menghangatkan badan. Selagi
masak air, kami bergantian untuk melakukan Shalat dan merapikan tenda untuk
melakukan perjalanan ke Hutan Mati dan ke Tegal Alun.
Hanya dengan berjalan 10-15 menit, kami sudah tiba di Hutan
Mati yang saat itu cuacanya cerah sehingga terlihat jelas deretan pohon
berwarna hitam yang sangat banyak.
Ko bisa ? |
Menurut pendapat saya
sebagai seorang mahasiswa di bidang kebumian, kenapa pohon di areal hutan mati
itu mati dan berwarna hitam ? ini disebabkan karna arel hutan mati itu
merupakan bagian dari kawah Gunung papandayan yang didalamnya terdapat sulfur
/belerang yang suhunya memang tinggi, sehingga dapat membakar dan membuat pohon
pohon disekitar itu mati dan berwarna hitam.
Dari areal Hutan Mati, kami lanjutkan perjalanan ke pos
Tegal Alun bersamaan dengan 3 orang bule yang cantik dan guanteng saat itu tapi
sayang, lupaa minta foto bareng aduh. Jadi, Tegal Alun itu berupa dataran yang
luas, dan disitu terdapat “perkebunan” bunga Edelweis. Karna saking banyaknya
bunga Edelweis disana, jika dilihat meneyerupai perkebunan teh atau menyerupai
Brokoli raksasa hehe.
Sanss |
Tegal Alun merupakan spot favorit untuk berfoto, ya itu
karna si bunga Edelweis yang indah. Bahkan Gunung Papandayan masuk dalam
kategori gunung dengan pemandangan bunga Edelweis yang terbaik di Indonesia
brow. Jadi, kalian semua harus dateng kesini oks. Setelah kami puas bersenang-senang di Gunung Papandayan.
Sekitar jam 10 kami packing dan langung turun untuk lanjut ke Pantai Santolo
hari itu juga. Bodohnya, kami mengambil jalur turun yang sama dengan jalur naik
yang memang sangat jauh karna harus memutar jika dibandingkan dengan jalur
turun yang lazim dipakai pendaki lain. Tapi, ya bisa apa lagi masa harus balik
lagi ke atas terus turun lagi ? kan ngga juga.
Sesampainya di daerah kota garut, hal yang pertama kami cari
adalah ATM. ya, karna duit kami saat itu 0 rupiah, sampai sampai saat turun
dari Gn.Papandayan, motor kami harus dimatikan karna bensin nya udh habis
hahay. Saat itu, setelah dompet di isi duit, motor di isi bensin, dan juga
mulut kami di isi duit *eh di isi makan. Kami langung melanjutkan perjalanan ke
arah selatan menuju Pantai Santolo.
Perjalan lumayan jauh, juga ditambah jalan yang berkelok dan
saat itu juga berkabut jadi bawa motornya lumayan pelan karna jarak pandang
sangat tipis. Di perjalanan kami disuguhkan oleh perbukitan yang ditanami pohon
pinus dan juga perkebunan teh yang hijauu. Dan itu sedikitnya mengobati kebosanan
dalam perjalanan.
nyebrang ke Pulau Santolo |
Skip, sekitar jam 3 sore kami tiba di daerah Pamengpeuk,
disana kami harus naik kapal kecil untuk menyebrang ke Pantai Santolo. Harganya
hanya goceng, dan tiket masuk pantainya cuma 3000 rupiah. Kesan pertama,
sedikit kecewa sih karna tidak sesuai dengan apa yang kami bayangkan yaitu
pantai nya sepi, perawan dan belum tejamah tapi aslinya rame banget orang dan
banyak warungnya.
Tapi untuk view di pantai memang sangat bagus, pantai
berpasir putih ditambah kolam kolam alami yang terbentuk akibat air yang
terperangkap di celah batu karang yang indah. Itu membuat kami buru buru
melepas peralatan gunung kami yang banyak dan melucuti baju dan menjeburkan
diri ke air laut, mantap. Sore itu, senja sangat indah kami menikmatinya dengan
cara berbeda, yaitu berendam di bak alami ditemani angin sejuk dan gemuruh
ombak pantai selatan yang riuh. Nice Experience pokonamah
Jembatan |
Malamnya, kami mendirikan tenda di pinggir pantai dengan api
unggun di depan tenda ditambah tusukan marsmallow hangat yang nikmat disantap.
Menu makan malam ini yaitu ikan tuna dan sop ayam, sungguh memanjakan perut dan
membuat kami tertidur lebih cepat malam itu, dipinggir pantai Santolo.
Desiran ombak membangunkan kami pagi itu, berbeda dengan
hawa di Gn. Papandayan kemarin yang dingin, pagi ini baju yang kami pakai basah
karna air keringat karna memang malam hari menjelang pagi pun cuacanya lumayan
panas waktu itu.
Hunting |
Selagi matahari mulai menampakkan dirinya, kami mencoba
berjalan jalan untuk mencari spot foto yang bagus di sekitar Pantai Santolo.
Pagi itu cukup sepi, jadi kami lumayan puas berfoto-foto dengan hasil yang luar
biasa karna tambahan cahaya matahari pagi. Tak lupa, didepan tenda, kami pasang
2 buah hammock untuk bersantai kaya di pantai, sambil ngopi ngopi dan makan
mie.
Mau ? |
Sarapan pagi kami berupa nasi dan tuna kaleng, ditambah
potongan sosis dan teh hangat. Tugas yang memasak kali ini si fajar, mungkin
karna lupa atau gak liat liat, yang harusnya minyak goreng yang ditambahkan ke
wajan, si fajar malah masukin spertus dan terjadilah atraksi memasak khas koki
handal dengan api yang berkobar besar haha.
Setelah badan terasa fit karna sudah makan, kami langsung
bersip untuk packing dan melakukan perjalanan pulang. Dengan sisa sisa tenaga,
kami mengendarai sepeda motor selama 5 jam untuk sampai rumah.
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny